Soal Isu Palestina, Indonesia Harus Jadi Leader

Kamis, 21 Nopember 2024, 14:10 WIB
Political News

LampuHijau.co.id - Pengamat geopolitik global Tengku Zulkifli Usman mengatakan, Indonesia perlu segera membangunkan negara-negara Arab dan Dunia Islam soal isu Palestina. Indonesia juga dikatakannya harus menjadi promotor atau leader dalam membangun kesadaran kolektif untuk segera memerdekakan Palestina dan mengucilkan Israel dari pergaulan dunia.

"Kita ingin Indonesia menjadi promotor dan leader baru Dunia Islam," kata Tengku Zulkifli Usman dalam Gelora Talks bertajuk 'Respon Nitizen Arab terhadap Sikap Indonesia tentang Palestina', Rabu (20/11/2024) sore. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta dalam pidatonya yang mengguncang dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi pada 10-11 November 2024, perlu terus digulirkan.

"Jadi apa yang sudah dimulai Pak Anis Matta, harus semakin banyak bergulir dalam 5 tahun ke depan ini. Banyak hal-hal strategis yang bisa dilakukan Indonesia, karena merupakan amanat konstitusi," katanya. Ia pun mengingatkan, bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menjadi target utama Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netayanhu Israel untuk melakukan normalisasi hubungan kedua negara.

Baca juga : Pilkada Serentak 2024, Pesta Demokrasi Rakyat yang Harus Diwaspadai

"Israel bisa jadi akan menggunakan Donald Trump (Presiden Amerika Serikat terpilih) untuk menekan Pak Prabowo melakukan normalisasi hubungan. KIta berharap Pak Prabowo tidak tergoda," ujarnya. Politisi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menegaskan, kemerdekaan Palestina hanya bisa dicapai apabila Indonesia mengambil peran untuk melakukan 'geopolitic pressure' dan 'geopolitics approuch'

"Yang dibutuhkan Palestina sekarang adalah geopolitic pressure' dan 'geopolitics approuch. Memberi tekanan ke Israel dan mendekati negara-negara Arab untuk bersatu. Semua itu bisa di lakukan oleh Indonesia," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Aktivis Kemanusiaan, Founder Nusantara Palestina Center Abdillah Onim mengatakan, rakyat Palestina dan masyarakat Arab menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang bersikap tegas di KTT OKI-Liga Arab, disaat negara Arab tidak berbuat apa-apa.

Baca juga : Soal 5G, Dirut Telkomsel Berharap Indonesia Jangan Kalah dari Thailand

"Indonesia bukan negara tetangga, tetapi cintanya kepada Palestina luar biasa. Pidato Wamenlu Anis Matta telah memotivasi masyarakat di Dunia Islam," kata Abdillah Onim. Bang Onim, sapaan akrab Abdillah Onim, mengatakan, negara-negara Arab harusnya membela Palestina, bukan Indonesia.

"Israel jelas-jelas sudah melakukan holocaust, genozida kepada warga Gaza, Palestina. Orang tua, perempuan, ibu hamil, dan anak-anak dibunuhi oleh Israel secara kejam. Sementara bangsa Arab hanya menyaksikan dan diam saja. Israel itu lebih jahat dari jahiliyah," tegasnya.

Sementara itu, Diplomat Senior Indonesia Yuli Mumpuni Widarso menambahkan, Wamenlu Anis Matta memiliki kapasitas melebihi diplomat di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Anis Matta dinilainya adalah orang yang tepat terkait urusan Dunia Islam, sehingga mendapatkan apresiasi yang luar biasa.

Baca juga : Slogan “Sukses Jakarta Untuk Indonesia, Heru Diduga Offside

"Saya kira Pak Prabowo mengirimkan utusan yang tepat, karena ini KTT-nya luar biasa. Maka orang yang dikirim tentunya juga luar biasa, kita bukan lagi bicara diplomat atau tidak, tetapi orang yang tepat," kata Yuli Mumpuni.

Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menegaskan, bahwa pernyataan yang disampaikan Wamenlu Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab mewakili suara umat Islam di seluruh dunia, disaat negara Arab tidak memiliki keberanian.

"Pak Anis Matta diaspresiasi luar biasa, respon untuk Indonesia cukup positif. Adakah keberanian dengan Arab seperti Indonesia? Saya kira tidak ada, hanya Indonesia yang berani," pungkas Yuli. (Asp)

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal