Bangun Kepemimpinan Nasional yang Efektif dan Solid, Retreat Kabinet Merah Putih Dinilai Tepat

Gelora Talks bertema Presiden Prabowo & Cerita Di balik Retreat Kabinet Merah Putih, Rabu (30/10/2024). (Foto: ist)
Kamis, 31 Oktober 2024, 10:36 WIB
Political News

LampuHijau.co.id - Presiden Prabowo Subianto ingin membangun kepemimpinan nasional yang efektif dan solid. Hal ini agar manfaatnya bisa dirasakan publik secara langsung.

Demikian disampaikan Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama Lembaga (Jasama) DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Ratu Ratna Damayani.

"Bagaimana kepemimpinan efektif itu tercipta, maka semua materi retreat harus diberikan di Tidar. Kenapa tidak di Jakarta di gedung tertutup, karena Prabowo ingin memunculkan semangat daya juang tinggi, nasionalisme dan cinta tanah air dari para menterinya," kata Ratu Ratna dalam diskusi Gelora Talks dengan tema 'Presiden Prabowo & Cerita di Balik Retreat Kabinet Merah Putih' Rabu (30/10/2024).

Selain itu, di tengah ketidakpastian situasi geopolitik global, Prabowo ingin para pembantunya menjadi bagian dari Sistem Pertahanan Semesta.

"Pak Prabowo melihat, cara militer adalah cara yang tepat untuk meningkatkan semangat kebersamaan tersebut. Dari yang jenderal hingga prajurit naik hercules, semua merasakan lapar, basah-basahan dan lain-lain. Itu ujung-ujungnya ingin mempertahankan eksistensi Indonesia, dan membangun sistem bekerja yang efektif," katanya.

Untuk itu dirinya berharap, agar publik tidak salah persepsi, bahwa Prabowo ingin menerapkan gaya kepemimpinan yang `militeristik seperti pada masa Orde Baru (Orba) melalui retreat anggota Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga : Semangat Nasionalisme Membara di Bali, Ribuan Siswa-siswi Antusias Ikuti Kirab Bendera Merah-Putih 1.001 Meter

"Dengan pengondisian kepada semua tim kabinet ini, nampak betul kalau Pak Prabowo itu bekerja dengan tulus. Pesan moralnya agar semua yang dilakukan tim kabinet ini, bisa ikut dirasakan publik sampai kepada level bawah," jelasnya.

Prabowo ingin anggota Kabinet Merah Putih tidak hanya menjadi bagian dari Sistem Pertahanan Negara, tetapi juga harus memiliki pemahaman tentang konsep Wawasan Nusantara.

"Makna ini harus dimiliki semua kalangan, tidak hanya rakyat saja, tetapi juga anggota tim kabinet. Pak Prabowo seperti kata Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) adalah orang yang ikhlas, tulus, dan bekerja dengan hati. Karenanya semua para menterinya harus merasakan apa yang dirasakan publik melalui retreat di Tidar," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengatakan, semua anggota Kabinet Merah Putih langsung bekerja pada saat retreat, yang mana setiap menteri koordinator langsung menggelar rapat kecil, mengumpulkan semua kementerian yang di bawah koordinasinya.

"Setiap Kemenko mengadakan rapat kecil, selain untuk saling mengenal, sehingga kita tahu menterinya siapa, wakil menterinya siapa. Lalu ada paparan dan target yang ingin dicapai setiap kementerian, Sehingga muncul planing jangka pendek, menengah dan jangka panjang," ujarnya.

Roro menilai, ada 'multiplayer effect' positif dari pelaksanaan retreat Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, dimana kebersamaan dapat terjaga dengan baik dan meminimalisir ego sektoral, serta mengutamakan semangat kolaborasi.

Baca juga : Anggota DPR: Bikin Pemilu yang Menyenangkan dan Politisi Harus Paham Nilai-nilai Kebangsaan

"Selama ini banyak kegiatan non teknis yang tumpang tindih dan menghambat kerja-kerja, sehingga anggaran menjadi tidak maksimal dan perlu segera dievaluasi. Birokrasi kita perlu dilakukan reformasi-besar-besaran," katanya.

Lanjutnya, dengan semangat kebersamaan yang telah tercipta dalam retreat anggota Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, diharapkan semua kementerian dapat berkolaborasi dalam mewujudkan Indonesia lebih baik lagi.

"Presiden punya target luar bisa tidak hanya sekedar target pertumbuhan 8 persen, tapi juga menekankan kualitas sumberdaya manusia kita harus meningkat. Karena sumberdaya manusia menjadi penopang fondasi pertumbuhan ekonomi kita," tandasnya.

Sementara Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari mengatakan, Presiden Prabowo Subianto ingin menciptakan 'team building' agar bisa meningkatkan kerjasama antar anggota Kabinet Merah Putih.

"Kabinet Merah Putih ini jumlahnya banyak, latar belakangnya sangat beragam ada dari TNI, kepolisian, pengusaha, ada yang pernah menjadi menteri, aktivis dan peneliti. Satu dan lainnya belum tentu mengenal, dengan retreat semua menjadi kenal," kata Qodari.

Menurutnya, retreat ini penting diadakan karena tidak semua anggota kabinet yang bersentuhan secara langsung dengan publik, terutama dari kalangan swasta.

Baca juga : Saat Lebaran, Kerumunan di Mal dan Tempat Wisata Dijaga Ketat

"Dengan retreat ini kita bisa mendengar latar belakang semua, dari yang nggak kenal menjadi kenal, akhirnya semua akrab. Retreat ini membuka perspektif baru, semangat untuk memperjuangkan cita-cita bangsa. Bahwa dunia saat ini menghadapi masa sulit, dan Indonesia harus menjadi bangsa mandiri," katanya.

Terbentuknya 'Team Building' yang telah digembleng di Akmil Magelang ini, maka semua perencanaan pembangunan seperti swasembada pangan, energi dan pemberantasan korupsi akan tercapai.

"Ibaratnya Pak Prabowo ingin menciptakan prajurit-prajurit tangguh yang bisa menopang beliau dalam memperjuangkan cita-cita bangsa di tengah dunia yang tengah menghadapi masa sulit. Ini pengalaman menarik, semua anggota kabinet akhirnya memiliki persepsi sama soal perencanaan pembangunan," pungkasnya. (Asp)

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal