Hasil Pemilu Eropa Jadi Peluang, Peran Politik Indonesia di Kancah Global Perlu Ditingkatkan

Diskusi Gelora Talks, Rabu, 10 Juli 2024. (Foto: ist)
Kamis, 11 Juli 2024, 09:01 WIB
Political News

LampuHijau.co.id - Sejumlah pemilu legislatif yang digelar di negara-negara Uni Eropa (UE) menghasilkan kekalahan telak partai-partai konservatif. Hal ini dinilai akan menjadi peluang dan kesempatan bagi presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk meningkatkan peran politik luar negeri Indonesia di tataran global.

"Jadi sekarang ini, dunia sudah berubah. Orang sudah ada kesadaran, apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina adalah genosida, apartheid. Babak belurnya para pemimpin di Eropa, itu semua karena mereka menjadi pendukung Israel," kata Tengku Zulkfli Usman, pengamat politik luar negeri dalam diskusi Gelora Talks, 'Pemilu Eropa dan USA: Membaca Tren dan Proyeksi', Rabu (10/7/2024) kemarin.

Menurutnya, kekalahan para pemimpin Eropa tersebut, berdampak positif bagi kemerdekaan Palestina. Sehingga pemilu di Eropa harus disambut dengan semangat perubahan, dan dilihat sebagai peluang kerjasama global yang lebih baik lagi antara Indonesia dan Eropa.

"Indonesia jangan jadi pemain pinggiran atau hanya retorika lagi. Kita sekarang punya presiden seorang jenderal, lebih cerdas, maka setiap pesan atau message yang disampaikan Pak Prabowo harus bisa dipahami dunia," katanya.

Baca juga : Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Indonesia Perlu Dorong Soal Kemanusian

Untuk itu, Prabowo harus bisa mengkapitalisasi kemenangan partai sayap kanan di Eropa dan meredupnya pengaruh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia.

"Para pemimpin Eropa dan Amerika sekarang dianggap gagal. Kalau kita berhasil mengkapitalisasi isu ini, maka efeknya akan lebih besar dan dampak positif terhadap kemerdekaan Palestina," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, diplomat senior, Prof. Imron Cotan berharap, Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus kepada Inggris yang sekarang dipimpin Keir Starmer, sebagai perdana menteri baru, yang secara terang-terangan menyampaikan dukungannya kepada Palestina dan ingin menyelsaikan perang Ukraina.

"Kalau kita tidak bisa berharap kepada Amerika untuk menyelesaikan konflik global, Indonesia sekarang perlu memberikan perhatian kepada Inggris, yang juga punya hak veto. Di bawah pimpinan Keir Starmer, ada harapan dunia akan damai, dan konflik-konflik global bisa diselesaikan," kata Imron Cotan.

Baca juga : Lepas Ribuan Pemudik, PJ Walkot Tangerang: Selamat Berlebaran di Kampung Halaman

Ia pun meminta Prabowo nantinya menempatkan diplomat-diplomat berpengalaman di Inggris yang mengerti dinamika betul kawasan. Sehingga bisa menjadi jembatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam menyelesaikan berbagai konflik global.

"Jangan lagi menempatkan diplomat yang tidak mempunyai latar belakang dan pengetahuan yang cukup seperti selama ini, dalam konteks untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia. Sehingga kita punya kekuatan untuk lobi-lobi dan diplomasi ditingkat global," kata Duta Besar RI untuk Australia dan Tiongkok, 2003-2013 ini.

Namun menurut Ple Priatna, diplomat senior lainnya, Prabowo tidak cukup hanya menempatkan para diplomat-diplomat yang berpengalaman saja. Tetapi juga harus menunjuk menteri luar negeri yang tepat.

"Pak Prabowo yang akan dilantik menjadi Presiden pada Oktober nanti sekaligus menjadi diplomatik bagi Indonesia dalam menghadapi situasi dunia yang penuh gejolak. Pak Prabowo harus memilih menteri luar negeri yang ideal, tidak asal-asalan, karena dia akan capek sendiri nantinya," ujar Ple Priatna.

Baca juga : K3 Jadi Standar PT Menara Maritim Indonesia dalam Kelola Pelindo Tower

Sementara pengamat militer dan pertahanan, Conny Rahakundini Bakrie sepakat dengan pendapat Diplomat senior Prof. Imron Cotan, agar Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan pendekatan kepada Inggris dalam diplomasi politik luar negerinya.

"Saya berharap, Bapak Presiden nantinya berani mendudukan Inggris sebagai saudara-saudara kita di Eropa. Karena bagaimanapun Inggris yang menfaslitasi pendirian negara Yahudi. Kalau sekarang kita bicara Palestina, maka Inggris juga bisa berperan untuk memfasilitasi pendirian Palestina," kata Connie.

Artinya, Indonesia sudah saatnya memberikan pengaruh signifikan agar dunia bisa berubah. Indonesia bisa berperan dan memberikan pemahaman kepada Inggris dan negara Eropa lainnya mengenai Palestina.

"Sekarang lah kesempatan Asia, kalau bicara Asia, itu bicara Indonesia. Indonesia bisa muncul sebagai pemberi pengaruh signifikan yang sangat penting bagi dunia," pungkasnya. (Asp)

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal