LampuHijau.co.id - Setelah pencoblosan pada Rabu malam (14/2/24), pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pidato kemenangan versi quick count di Istora Senayan di hadapan pendukung. Momen menarik terjadi saat Prabowo berpidato di Istora Senayan.
Saat berbicara tentang mantan Presiden, Prabowo mengungkap tidak begitu mengenal Bung Karno karena masih kecil, tapi mengingat pernah digendong dan diangkat tinggi olehnya. Peristiwa tersebut mungkin meninggalkan jejak mendalam di hati Prabowo, menjadikannya pengagum Bung Karno.
Baca juga : Penuh Haru, Arief-Sachrudin Pamitan ke Pegawai: Saya Titip Kota Ini
Atas hal ini, kemungkinan menjadikan hubungan personal antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, menjadi sangat dekat. Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) Sugiyanto menyebut, hubungan baik dan persahabatan erat Prabowo-Megawati diyakini berlanjut hingga saat ini.
“Megawati pernah mengupayakan agar Prabowo kembali ke tanah air terkait kemungkinan status tanpa kewarganegaraan (Stateless). Prabowo sangat menghargai atas bantuan yang diberikan Megawati, dan kebaikan hatinya diyakini tak akan terlupakan oleh Prabowo,” kata pria yang akrab disapa SGY itu, Kamis (15/2/2024).
Baca juga : Pemkot Tangerang Terima Penghargaan Sebagai Kota Sangat Inovatif dari Kemendagri
Publik, lanjut SGY, meyakini bahwa bagi Prabowo, Megawati adalah teman yang sangat baik hati. Dalam setiap situasi, Prabowo sangat menghormati Presiden RI kelima tersebut, sebagai teman lama dan sahabat yang baik. “Dalam konteks kemenangan Prabowo berdasarkan hasil Quick Count, pertemuan dengan Megawati menjadi sesuatu yang sangat dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Prabowo sebaiknya mengambil inisiatif mempersiapkan lingkungan, baik secara formal maupun non-formal, untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri,” ujarnya.
SGY bilang, semua langkah yang diambil Prabowo bertujuan memajukan negara ini dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dalam hal ini, dukungan politik dari Megawati menjadi urgen.
Baca juga : Berhasrat Menangkan Prabowo - Gibran, Aktivis Jakarta Bentuk HASRAT
“Selain itu, pertemuan kedua sahabat karib, Prabowo dan Megawati juga mengingatkan bahwa mereka pernah menjadi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Pemilu tahun 2009,” tegasnya. (DTR)