Pilpres Satu Putaran Bakal Timbulkan Chaos, Hasrat: Opini Negatif

Senin, 29 Januari 2024, 11:33 WIB
Political News

LampuHijau.co.id - Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) Sugiyanto menilai, pernyataan budayawan Eros Djarot merupakan masukan dan kontribusi berharga untuk semua pihak, khususnya pemerintah.

Dalam acara bincang di Channel Abraham Samad Speak UP, Eros Djarot menyebut, Pilpres 2024 bisa berlangsung hanya satu putaran jika ada kecurangan. Eros Djarot bilang, jika Pilpres terjadi dalam satu putaran, bakal terjadi chaos atau kekacauan secara dialektika atau di lapangan.

Karena itu, Sugiyanto meminta aparat keamanan fokus dan mengantisipasi potensi chaos dalam pelaksanaan Pilpres 2024, dengan menjaga keseimbangan dalam penyampaian informasi agar tidak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Berita Terkait : Panwaslu Kecamatan Pagaden Barat Tertibkan APK di Masa Tenang Pemilu 2024

“Namun, jika ada pihak yang terus menolak dengan alasan bahwa Prabowo-Gibran tidak mungkin menang dalam satu putaran, mereka bisa dianggap egois, juga pesimis serta mengalami amnesia. Pihak ini mungkin berkeinginan agar hanya Anies-Cak Imin atau Ganjar-Mahfud MD boleh menang dalam satu putaran, tanpa dianggap curang atau berpotensi mengakibatkan chaos,” kata pria yang akrab disapa SGY itu, Senin (29/1/2024).

SGY menuturkan, dalam upaya mendorong kemenangan pasangan Anies-Cak Imin atau Ganjar-Mahfud MD, pihak-pihak tersebut terlihat sangat ngotot. Mereka bahkan terus menyebarkan opini negatif dengan narasi bahwa kemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran hanya dapat terjadi melalui kecurangan dan berpotensi menyebabkan chaos. “Vidio perbincangan Eros Djarot dan Abraham Samad ini seolah-olah dijadikan dasar pembenaran atas opini negatif tersebut,” ujarnya.

Namun SGY optimis, Prabowo-Gibran berpeluang besar menang dalam satu putaran dan hal itu tidak akan menimbulkan chaos. “Masyarakat tidak akan terpengaruh oleh opini negatif karena publik sudah cerdas. Kemenangan dalam satu putaran pada Pilpres 2024 adalah hal yang sangat mungkin terjadi, sebagaimana terjadi pada Pilpres 2009 yang dimenangkan oleh pasangan SBY-Boediono,” ucapnya.

Berita Terkait : Ketua Hasrat: Ada 14 Keuntungan Pilpres Satu Putaran Untuk Rakyat

SBY-Boediono memenangkan pemilu presiden 2009 dengan perolehan suara tertinggi, mencapai 73.874.562 suara atau 60,80 persen dari total suara sah nasional sebanyak 121.504.481 suara. Sementara, pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto memperoleh 32.548.105 suara atau 26,79 persen, dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto meraih 15.081.814 suara atau 12,41 persen.

Dengan hasil perolehan suara tersebut, pasangan SBY-Boediono dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2009 dalam satu putaran. KPU kemudian menetapkan mereka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

“Merujuk pada preseden ini, saya yakin publik pasti cerdas dan mempertimbangkan fakta sejarah ini untuk menjaga keseimbangan dalam membentuk pandangan terhadap kemungkinan Pilpres 2024 berlangsung dalam satu putaran,” tandasnya. (DTR)

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal