Konflik Palestina-Israel, Partai Gelora: Indonesia Jangan Cuma Jadi Penonton

Diskusi Gelora Talks terkait konflik Palestina-Israel. (Foto: ist)
Kamis, 12 Oktober 2023, 15:37 WIB
Political News

LampuHijau.co.id - Pemerintah diminta untuk meningkatkan perannya dalam ikut serta menyelesaikan konflik antara Palestina-Israel, serta mendorong kemerdekaan Palestina secepatnya.

Sebab, Israel sejatinya menolak proposal dua negara yang digagas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Sehingga tidak heran jika banyak provokasi yang dilakukan Israel yang bisa memicu perang.

"Kita tidak bisa lagi hanya menjadi penonton. Karena bukan berarti, kita tidak terlibat konflik, kita tidak kena dampak konflik ini. Kita diam pun, kita akan kena dampak geopolitiknya," kata Tengku Zulkifli Usman, Wakil Ketua Bidang Narasi DPN Partai Gelora Indonesia, Rabu (11/10/2023) sore dalam diskusi Gelora Talks dengan tema 'Badai Al-Aqsa: Kejutan Palestina dan Dampak Geopolitiknya.

Tengku Zulkifli juga menegaskan, saatnya sekarang bagi Indonesia untuk meningkatkan perannya sebagai pemain global (global player). "Sekarang sudah saatnya, it's time for Indonesian to invote global order, sebagai pemain utama global. Saya yakin Indonesia bisa masuk ke sana, termasuk dalam konflik Palestina-Israel," tegasnya.

Menurut TZU, sapaan akrab Tengku Zulkifli Usman, Indonesia tidak bisa lagi menjadi penonton dalam situasi konflik geopolitik sekarang, tetapi harus terlibat aktif.

Baca juga : Kikis Dominasi Parpol, Anggota DPR RI Unsur Perseorangan Diusulkan Jadi Solusi

"Kita jangan lagi punya mindset sebagai penonton, sudahlah kita di sini saja. Kita nggak boleh begitu lagi, kita harus punya mental sebagai bangsa penakluk sekarang, yang bisa mempengaruhi negara lain, menjadi pemain utama sejajar dengan Amerika," ujarnya.

TZU mengatakan, Indonesia sudah punya visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut, tidak akan terwujud, jika peran Indonesia sebagai pemain global tidak ditingkatkan dari sekarang.

"Tidak ada pilihan, Indonesia harus berselancar sekarang. Nanti pemimpin di 2024 juga harus paham geopolitik, sehingga punya konektivitas dan daya tawar yang bagus untuk menavigasi Indonesia mewujudkan mimpinya di 2045. Jangan sampai mimpinya di 2045, nol seperti sekarang," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengimbau, masyarakat di tanah air tidak terpancing secara berlebihan merespon konflik Palestina-Israel saat ini.

"Kita semua sepakat, sebenarnya konflik Hamas dan Israel sudah berlangsung lama. Emosi rakyat sekarang jangan gampang terbakar," kata Connie.

Baca juga : Tangkal Peredaran Narkoba, Partai Garuda Apresiasi KBN di Desa Ciater

"Saya juga mengingatkan satu hal jangan ada narasi menarik-narik, yang menarik Indonesia ikut-ikutan terlibat dalam membenci atau memihak terlalu jauh. Kita harus paham geopolitik, dan prinsipnya kita ingin semua berdamai," imbuhnya.

Connie merespons, terjadinya serangan mendadak Hamas kepada Israel baru-baru ini merupakan serangan terbesar konflik Palestina-Israel. "Serangan Hamas kemarin, merupakan kategori serangan besar,” ucapnya.

Serangan ini selain bersifat mendadak dan cepat, juga begitu rahasia hingga membuat Israel kedodoran. Serangan roket Hamas meninggalkan lubang besar, lalu diduduki bulldozer serta sembunyi paralayang untuk menyerang ke jantung lawan.

"Setidaknya ada 3.000 roket diluncurkan, benar-benar mendadak dan cepat," pungkasnya.

Sementara diplomat senior mantan Duta Besar Indonesia Untuk Australia dan Tiongkok Imron Cotan mengatakan, kedua belah pihak harus menjunjung tinggi resolusi Dewan Keamanan PBB No. 242 sebagai dasar penyelesiaan konflik Palestina-Israel.

Baca juga : Siap Menangkan Prabowo, Partai Gelora Yakin Dapat Efek Ekor Jas di Pemilu 2024

"Maklumat Presiden Jokowi (Joko Widodo) sudah benar, harus menggelorakan perdamaian serta hentikan kekerasan," kata Imron Cotan.

Namun, Imron Cotan dapat memahami kemarahan Hamas, karena sudah hampir 50 tahun berbagai kesepakatan tidak ada realisasinya. Serangan Hamas, bukan kemenangan militer Hamas, tapi sekadar mengejutkan mata dunia internasional.

"Serangan ini hanya kejutan membuat terbuka mata dunia terhadap persoalan ini," katanya.

Imron sendiri mendukung langkah Indonesia untuk terus menyuarakan perdamaian. Karena Indonesia sendiri banyak keterbatasan dengan pertimbangan persoalan domestik yang belum kunjung usai. (Asp)

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal