LampuHijau.co.id - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, setelah Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menerima tawaran NasDem untuk berkoalisi, kerja sama politik Gerindra dengan PKB pun otomatis berakhir. Koalisi yang digagas kedua partai dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pun bubar dengan sendirinya.

"Dengan dinamika yang terjadi serta terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB, yaitu menerima kerja sama Politik dengan Partai NasDem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya," kata Dasco dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca juga : Bawa Celurit Hendak Tawuran 5 Pemuda Diamankan Polresta Cirebon

Meskipun begitu, Dasco memastikan, partainya akan tetap menjalin komunikasi baik dengan PKB, walau kini telah berbeda poros koalisi di Pilpres 2024. "Pada prinsipnya kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang, serta mengajak untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai, agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, perubahan nama KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dilakukan Prabowo Subianto juga tak bermaksud untuk 'menyingkirkan' PKB dari koalisi.

Baca juga : PT. TKG Taekwang Indonesia Salurkan 17 Ekor Hewan Kurban

Penamaan KIM sendiri, dikatakannya, terjadi spontan pada perayaan HUT PAN, 29 Agustus lalu. Saat itu Prabowo melihat semua partai koalisi adalah bagian dari Kabinet Indonesia Maju yang sama-sama bertujuan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bahwa pemberian nama KIM bukan berarti membubarkan kerja sama politik antara Gerindra dan PKB, serta menghilangkan hak PKB, karena sejatinya perubahan nama itu bertujuan menyolidkan empat partai yang berkoalisi," pungkasnya. (Asp)