LampuHijau.co.id - Mahasiswa meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memberikan perhatian terhadap kasus penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang, yang diduga dilakukan Novel Baswedan. Hal ini dilakukan, agar jajaran Presiden mengambil tindakan serius dalam penuntasan kasus yang terjadi semasa Novel menjabat Kasat Reskrim Polres Bengkulu itu.
"Kami meminta Presiden RI Jokowi, ikut bersuara dalam kasus ini," ujar koordinator lapangan Gerakan Mahasiswa Pengawal Keadilan (GMPK) Katon, saat berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Baca juga : Doa Bersama Adili Novel Baswedan & Curhatan Keluarga Korban Sarang Burung Walet
Mahasiswa ingin Kejaksaan Agung RI membuka kembali kasus tersebut dan melimpahkan berkas perkaranya ke pengadilan, untuk disidangkan. "Agar segera dilimpahkan ke pengadilan, diproses pengadilan. Kami datang ke Istana Negara ini, harapannya agar Presiden Jokowi turut bersuara terhadap kasus ini. Sehingga proses hukum bisa berjalan terhadap kasus ini," tuturnya.
Selain di Istana, mereka juga berdemonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mahasiswa menuntut KPK memecat Novel, sebagai konsekuensi kasusnya tersebut.
Baca juga : Penderitaan Keluarga Korban Sarang Burung Walet Akibat Kekejaman Novel Baswedan
"Saudara Novel Baswedan sepatutnya mengundurkan diri atau dipecat KPK, karena diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM ini," kata Katon.
GMPK berharap, agar "kasus sarang burung walet" bisa segera selesai. Sehingga tak menjadi beban atau utang penegakan hukum di Indonesia.
Baca juga : BEM UBK Terpanggil Atas Aksi Korban Sarang Burung Walet Di Kejagung RI
"Kami juga menganggap serius kasus ini, sehingga jangan sampai ada gelombang yang lebih besar untuk mengawal kasus ini, barulah aparat penegak hukum bertindak. Tetapi kami sampaikan secara baik, bahwa kasus ini harus diselesaikan," tandasnya. (YUD)