Soal Larangan Hijab, El Medina Syeikh Ali Jaber Minta RS Medistra Hormati Kebebasan Beragama

Ilustrasi Gedung RS Medistra. (Foto: net)
Selasa, 3 September 2024, 20:44 WIB
Jakarta City

LampuHijau.co.id - Pembatasan atau pelarangan penggunaan hijab bagi dokter dan perawat di RS Medistra di Jakarta Selatan (Jaksel), belakangan ini ramai dibahas di media sosial (medsos) hingga menjadi sorotan masyarakat.

Hal itu pula yang dinyatakan Yayasan El Medina Syeikh Ali Jaber Rahimahullah dalam pernyataan sikapnya. Atas kejadian tersebut, El Medina Syeikh Ali Jaber Rahimahullah (SAJR) menuntut pihak rumah sakit agar dapat menjaga kebebasan beragama setiap warga negara sebagaimana dilindungi undang-undang dan konstitusi yang berlaku di Indonesia.

Selain itu, pihak El Medina SAJR menyampaikan keprihatinannya, karena terjadi tindakan diskriminatif. Sehingga menyebabkan pegawai RS Medistra harus keluar dari pekerjaan demi menjaga iman Islamnya.

Berita Terkait : RS Medistra Sebut 30 Persen Pegawai Berhijab dan Sediakan Fasilitas Masjid

“Kami meminta semua pihak institusi di Indonesia, terutama dalam hal ini RS Medistra, menjaga kebebasan beragama setiap warga negara sebagaimana dilindungi oleh undang-undang dan konstitusi Indonesia.

Kami juga menyampaikan keprihatinan atas tindakan diskriminatif terhadap pegawai muslimah di lingkungan RS Medistra sehingga akhirnya berujung pada keluarnya dokter tersebut dari lingkungan RS Medistra,” ujar Deva Rachman, Founder dan Ketua Dewan Pembina El Medina SAJR, dalam keterangan rilisnya yang diterima lampuhijau.co.id, Selasa (3/9/2024).

Menurut Deva, di jaman modern ini, saatnya emansipasi wanita bagi muslimah ditingkatkan. Untuk itu, pihaknya merasa prihatin bahwa masih ada yang mempermasalahkan jilbab atau hijab di lingkungan kerja.

Berita Terkait : Waka DPD RI Minta Masyarakat Hormati Ibadah Umat Beragama Lain

Terlebih, hal itu terjadi di Indonesia yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam.

"Hijab bukan halangan bagi muslimah untuk berkarya dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat, keluarga, dan individu muslimah sendiri. Harusnya pihak RS Medistra bangga terhadap muslimah yang menjadi dokter spesialis dan bekerja di RS Medistra, bukan malah didiskriminasi," tegasnya.

"Indonesia harus menjadi tempat bagi seluruh muslimah untuk dapat berkiprah, bekerja dan berkontribusi bagi masyarakat dengan perasaan nyaman, aman dan tenteram. Hal ini harusnya tidak terjadi lagi," pungkas Deva.

Berita Terkait : Dukungan ke Bupati Alor Dicabut PDIP, Risma Hormati Keputusan Partai

Yayasan El Medina Syeikh Ali Jaber Rahimahullah (SAJR) adalah yayasan yang didirikan untuk melanjutkan perjuangan almarhum Syeikh Ali Jaber, yang wafat pada awal 2021. Yayasan ini didirikan oleh salah satu istrinya, Deva Rachman. Yayasan berfokus pada dakwah Al Quran dan peningkatan kapasitas muslimah di Indonesia. (Asp)

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal