Diduga Tak Berizin, Perayaan Budaya Turun Dewa Ganggu Ketenangan Warga

Jumat, 19 Juli 2024, 14:17 WIB
Jakarta City

LampuHijau.co.id - Warga Cengkareng Barat hanya bisa pasrah, ketika terjadi kebisingan di lingkungannya. Kebisingan ini berasal dari salah satu tempat ibadah yang diduga tengah merayakan budaya turun dewa. Lokasi tepatnya berada di Perumahan Taman Palem Lestari Blok C16 No 28-29, RT 08, RW 05, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Acara berlangsung, Jumat 12 Juli hingga Minggu 14 Juli. Dimulai sejak pukul 16.00 WIB sampai 00.00 WIB. Menggunakan tenda di lapangan terbuka, peserta yang hadir sangat banyak. Kerasnya musik mengganggu masyarakat sekitar. Namun, apa daya di lokasi banyak Polisi yang nampaknya menjadi tamu di acara tersebut.

"Setiap hari dari tanggal 12-14 Juli. Ada Polisi yang berjaga. Warga sudah menegur, tetapi tidak dipedulikan oleh oknum Polisi yang berjaga di tempat tersebut," tutur salah satu warga yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).

Baca juga : Antam Bantah Peredaran 109 Ton Emas Palsu, Kejagung: Bukan Palsu, Tapi Ilegal

Sebagai negara yang mengedepankan toleransi beragama, tentu hal semacam ini merupakan hak dari setiap warga. Pemilik rumah sebagai pelaksana kegiatan menyebut acara ini merupakan ibadah keluarga. "Orang lebih mengenal tempatnya itu tepekong," masih kata salah satu warga yang tadi.

Ia menduga, tempat ibadah tersebut tidak mengantongi izin. Karena ada salah satu tempat ibadah yang tidak lagi diperbolehkan melakukan kegiatan karena tak berizin. Kejanggalan selanjutnya adalah, ketika tempat tersebut melakukan kegiatan, selalu didatangi Polisi. Warga pun bertanya-tanya, apakah pemilik rumah seorang Polisi.

Pertanyaan selanjutnya, jika itu merupakan ibadah, kegiatannya justru bernyanyi, seperti sedang karaokean, dan hingga larut malam. Agar tidak timbul permasalahan, warga meminta yang bersangkutan menunjukkan izin keramaian sesuai Julklap Kapolri No Pol/02/XII/95 atau mengacu kepada aturan perizinan lain atau yang terbaru. 

Baca juga : Duit Hasil Malak Pejabat Kementan Banyak Penuhi Kebutuhan Mewah Anak SYL

"Acara tersebut perayaan turun dewa. Warga sangat terganggu. Sampai ada anak yang nangis, karena berisik sekali. Suara nyanyi-nyanyi, dan minuman keras," beber warga.

Harapan warga, tidak ada lagi acara seperti itu, karena sangat mengganggu di waktu istirahat. Lagipula, banyaknya Polisi yang datang membuat warga bertanya-tanya, bahkan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Harusnya ada tindakan tegas dari pihak kepolisian yang telah membiarkan acara tersebut berlangsung sehingga menggangu warga sekitar. Apalagi itu di perumahan yang banyak anak di bawah umur juga terganggu," harap warga.

Semoga kepolisian di bawah kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, khususnya Divisi Propam untuk segera menindaklanjuti kejadian ini. "Terkait apakah anggota Polisi dari Polda Metro Jaya memiliki sprin atau hanya sekedar atensi pertemanan atau ada dugaaan unsur lainnya dan yang tak kalah pentingnya," pungkas warga.(wong).

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal