LampuHijau.co.id - Peran Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Joice Triatman dalam cawe-cawe di Kementan kembali terkuak. Kali ini, Joice meminta pejabat Kementan menyiapkan 15 ton telur ayam untuk kegiatan organisasi sayap Partai Nasional Demokrat (NasDem), Garda Wanita atau Garnita.
Hal ini terungkap saat jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengorek keterangan Direktur Jenderal Peternakan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah. Ia menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan pemerasan yang menjerat SYL dan dua anak buahnya, mantan Sekretaris Jenderal Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
"Ingat tidak, ada bantuan berupa paket telur ayam?" tanya jaksa dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin, 13 Mei 2024.
"Itu dari CSR (Corporate Social Responsibility), dari mitra," jawab Nasrullah.
Namun bukan itu jawaban yang diminta jaksa. Karena hal itu adalah sumber pengadaan telurnya. Jaksa KPK meminta Nasrullah menyebut sosok yang meminta bantuan tersebut.
Baca juga : Stafsus SYL Minta Pejabat Kementan Siapkan Rp 1,9 M Danai Paket Sembako
"Permintaan dari Staf Khusus Pak Menteri, Ibu Joice," ungkap Nasrullah mengoreksi jawabannya.
Nasrullah mengatakan, Joice meminta langsung kepadanya, dan mengaku sudah atas seizin Mentan SYL. Sementara soal sumber dananya, ia menjelaskan bahwa belasan ton telur itu berasal dari CSR dalam bentuk barang dari mitra di Kementan.
"Bicaranya seperti apa permintaan telur itu?" kata jaksa lagi.
"'Saya sudah izin Pak Menteri untuk meminta ke Bapak'," terang Nasrullah mengutip ucapan Joice.
Dalam penjelasannya, Nasrullah mengatakan bahwa terkait detailnya disampaikan Joice kepada atasannya, yakni Makmun selaku Sekretaris Dirjen (Setdit) PKH. Termasuk untuk wilayah pembagiannya, seperti ke Bogor, Lampung, hingga Jawa Tengah, Joice menyampaikannya lewat Makmun.
"Jumlahnya berapa bantuan tersebut jumlahnya?" cecar jaksa.
Baca juga : Cek Tiga Polsek, Kapolresta Cirebon Minta Personil Beri Contoh yang Baik untuk Warga
"Yang diberikan catatan ke kami 15 ton tahun 2021 sampai 2023," beber Nasrullah.
"Permintaan dari Bu Joice itu untuk kepentingan siapa?" tanya jaksa lagi.
"Di sini ada dari Garnita Peduli," balas Nasrullah.
Jaksa langsung mengonfirmasi keterangan Nasrullah kepada Setdit PKH Makmun, yang juga hadir menjadi saksi. Makmun mengaku, ia sebagai pelaksana atas perintah Dirjen PKH Nasrullah. Selain itu, ia dan Nasrullah juga bertemu dengan Joice saat membicarakan mengenai permintaan belasan ton telur ayam itu.
"Disampaikan agar mengupayakan CSR telur dalam rangkaian kegiatan Garnita. Besarannya kurang lebih 1 ton setiap kegiatannya," beber Makmun.
Makmun mengungkapkan, Joice juga yang menentukan tujuan lokasi pemberian dan berat telur-telur tersebut di tiap kegiatannya.
Baca juga : Camat Kepulauan Seribu Selatan Salurkan 300 Paket Sembako Untuk Warga Miskin
"Butir kan hitungannya. Cuma kami konversi, satu kilo (kg) itu 16,5 butir gitu," jelas Makmun.
Lalu ia menyebut, dalam pemenuhannya, pihaknya mengontak PT Charoen Pokphand Indonesia, salah satu perusahaan mitra Kementan. Perusahaan inilah yang kemudian memasok kebutuhan kegiatan Garnita Peduli.
"Jadi, perusahaan ini perusahaan bidang telur? Charoen Pokphand?" jaksa penasaran.
"Ya, dia (Charoen Pokphand) ayam, kebetulan ayam breeding. Breeding itu kan di Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) tidak boleh diperjualbelikan kecuali untuk CSR. CSR inilah yang teman-teman bagikan," Makmun menjelaskan. (Yud)