LampuHijau.co.id - Kasus jual beli video porno libatkan anak-anak dibongkar oleh jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Pengungkapan kasus tersebut terwujud antara lain berkat adanya kerja sama serta kolaborasi dengan pihak luar, yakni FBI.

"Terbongkarnya kasus ini bermula dari informasi Federal Bureau of Investigation (FBI) Violence Crime Against Children Taskforce (VCACT) atau Satgas Pencegahan Kekerasan Seksual Anak di Amerika kepada Polri kepada Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Roberto GM Pasaribu," kata Wakapolresta Bandara Soetta AKBP Ronald Fredi Sipayung saat merilis kasus tersebut, beberapa waktu lalu.

Baca juga : Pengamat: Kota Tangerang Inovatif Berkat Kerja Wali Kota-nya

Dijelaskannya, bahwa VCACT yang merupakan satuan kerja di lingkup yang tugas dan fungsinya memberikan perlindungan bagi anak dari ancaman kekerasan seksual.

"Informasi pertama yang Pak Kapolres Berto terima adalah adanya video atau konten pornografi yang diduga di dalamnya anak-anak Indonesia sebagai pemeran," ucapnya.

Baca juga : Ribuan Warga Kabupaten Subang Suarakan Kemerdekaan Palestina

Atas informasi tersebut, jajarannya kemudian melakukan pendalaman secara intensif hingga berhasil membekuk para pelaku. "Anak-anak ini kemudian dijadikan objek sebagai korban dalam kegiatan seksual, yang kemudian direkam, difoto dan divideokan selanjutnya diperjualbelikan dengan harga jual 50 sampai 100 US dollar," pungkasnya.

Pemerhati kepolisian, Sadono Priyo menyatakan, capaian kinerja Polresta Bandara Soetta layak dicontoh oleh satuan lainnya.

Baca juga : Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Gula yang Rugikan Negara Rp 571 Miliar Bertambah

“Kinerja Polresta Bandara Bandara Soetta di bawah kepemimpinan Kombes Roberto Pasaribu tak perlu diragukan lagi dan memang sangat teruji,” kata Sadono dalam keterangannya kepada wartawan, baru-baru ini.

Ia pun melihat pengungkapan kasus tersebut dapat menginspirasi yang lain guna menyelamatkan anak dari ancaman kejahatan. “Contoh yang baik untuk polres lainnya, mengingat kasus yang mana anak sebagai korban menjadi atensi pemerintah,” tandasnya. (Yud)