Sepi Pembeli, Pedagang Hewan Kurban di Tanah Abang Ngeluh

Selasa, 30 Juli 2019, 23:18 WIB
Jakarta City

LampuHijau.co.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1439 H, sejumlah pedagang kambing di Pasar Inpres, Jalan Sabeni, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat masih sepi pembeli.

Seperti yang dikatakan Tedy (45), pedagang kambing Pasar Inpres ini. Menurutnya yang asli Tanah Abang, saat ini geliat pembeli kambing jelang Lebaran Haji belum terlihat. "Biasanya baru mulai ramai 10 sampai 5 hari sebelum hari H (lebaran). Sekarang masih banyak orang yang tanya-tanya harga dan pesan," kata pria yang bisa menjual dua ekor kambing dalam sehari ini, Selasa (30/7/2019).

Saat ini, pasar penjualan kambing dan sapi ini terdapat 100 ekor yang tersedia. Biasanya para pembeli mencari kambing berukuran kecil dengan kisaran harga Rp3,5 juta. "Ada juga yang mencari ukuran jumbo (super). Harga kambing ukuran jumbo senilai Rp8-Rp9 juta per ekor. Untuk jenis kambing ukuran jumbo, biasanya kambing dari Jawa Tengah jenis Etawa silangan. Kalau kambing senduro, kurang ada peminat untuk kurban, karena tanduknya kecil," paparnya yang sudah turun menurun berjualan kambing ini.

Berita Terkait : Lepas Ribuan Pemudik, PJ Walkot Tangerang: Selamat Berlebaran di Kampung Halaman

Tedy menambahkan, dirinya dapat meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah setiap momen Lebaran Haji. "Omset tahun lalu bagus. Tahun lalu, di tanggal-tanggal sekarang orang sudah banyak beli dan kita tandai dengan cat di tubuh kambing tersebut. Saat ini belum ramai (pembeli)," ucapnya.

Seperti diketahui, jumlah pedagang kambing asli Tanah Abang di tiga kelurahan ada 40 orang yang terdata. Sementara, pedagang di Pasar Inpres terdapat 15 orang pedagang kambing. Menurut keterangan para pedagang, Pasar Kambing Inpres ini juga telah ada sejak Zaman Si Pitung.

Di lokasi yang sama, Ketua Persatuan Pedagang Kambing Tanah Abang (P2KT) Fadilah Harun meminta kebijaksanaan Pemkot Jakarta Pusat terkait lokasi penjualan kambing di Tanah Abang. Pasalnya, para pedagang asli Tanah Abang meminta dapat berjualan dengan tenang.

Berita Terkait : Parah, Ternyata Istri Komeng Bantu Tahanan Polsek Tanah Abang Melarikan Diri

"Kita minta kebijaksanaan kepada Wali Kota (Jakpus). Di sini yang jualan pedagang asli pribumi. Ini sudah tradisi dari zaman dulu, sudah ada pasar kambing," tambah Harun.

Sementara, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengimbau, agar para pedagang hewan kurban di Tanah Abang tidak mengokupasi seluruh trotoar. Pedagang kambing diperbolehkan jualan di atas trotoar asal tidak mengokupasi seluruh trotoar.

"Ini kita kasih jalan, trotoar jangan di okupasi semua, nanti orang jalan kan susah. Jadi nanti setengah trotoar bisa untuk jalan warga," ungkapnya kepada wartawan.

Berita Terkait : Pedagang JPM Tanah Abang Tolak Kenaikan Retribusi PD Saranawisesa Properindo

Agar para pedagang hewan kurban tidak membludak di trotoar Tanah Abang, pihaknya akan menggunakan tali tambang untuk memberi batas para pejalan kaki. Pihaknya juga akan memantau para pedagang yang nantinya jualan di trotoar. Hanya pedagang kambing asli Tanah Abang yang diperbolehkan jualan di kawasan tersebut.

"Kita akan atur para pedagang berjualan, misalnya, ada pedagang yang dari Jawa bawa sapi atau kambingnya jualan di trotoar kalau kita larang kemana tempatnya mereka jualan. Makanya kita udah bilang jangan sampe yang dagang di trotoar adalah pedagang luar," tutupnya. (RKY)

Index Berita
Tgl :
Silahkan pilih tanggal untuk melihat daftar berita per-tanggal