LampuHijau.co.id - Puluhan perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Tolikara Se-Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (30/10/2023). Dalam aksinya para mahasiswa ini sempat membakar ban lantaran permintaan untuk audiensi tidak digubris oleh Kementerian Dalam Negeri.

Sebelum membakar ban, para mahasiswa menutup akses jalan kendaraan yang menuju ke arah Jalan Veteran. Selanjutnya setelah ban dibakar satu persatu perwakilan mahasiswa berorasi di atas mobil komando.

Baca juga : Demo Kasus Korupsi BTS Kominfo, Masa Bakar Ban di Kawasan Patung Kuda

Koordinator aksi Front Mahasiswa Tolikara Se Indonesia, Elianus Enembe mengatakan aksi ini dilakukan karena adanya kezoliman yang dilakukan Kabag Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Tolikara Yotham Wonda. Salah satu kezoliman yang dilakukan yakni dipotongnya anggaran pendidikan bagi mahasiswa Tolikara yang menuntut ilmu di luar Papua. Kemudian anggaran pemondokan juga dipotong. Jika tahun lalu biaya pemondokan mulai dari Rp120-180 Juta. Tahun ini hanya dianggarkan sebesar Rp40 Juta.

"Ini merupakan kezoliman yang akan kita lawan sampai kapanpun. Pasalnya karena dipotongnya anggaran pemondokan saat ini kami tidur di luar kontrakan," ucapnya.

Baca juga : Niko Rinaldo dan Ferry Budianto Gotong Royong Pemenangan Berbasis TPS di Kabupaten Sumedang

Untuk itu pihaknya berharap Kemendagri bisa langsung mengonfirmasi kepada Bupati Tolikara juga kepada Kabag Ekbang.

"Kami minta Kabag Ekbang untuk menghentikan pemotongan hak hak mahasiswa terutama dana pendidikan dan dana pemondokan," ucap Enembe.

Baca juga : Polda Jabar Melakukan Penilaian Kampung Bebas Narkoba di Desa Ciater

Terakhir dirinya berjanji jika aksinya tidak ditanggapi maka Front Mahasiswa Tolikara Se Indonesia akan melaporkan Bupati Tolikara dan Kabag Ekbang ke KPK.

"Kami memiliki data terkait anggaran untuk bantuan biaya pendidikan dan pemondokan dan data tersebut dipastikan akurat," ucap Enembe.