LampuHijau.co.id - Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta Haji Rasyidi menyarankan sejumlah hal kepada Perumda Pasar Jaya. Seperti diketahui Komisi C melakukan peninjauan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/2).
Salah satu yang disoroti yakni adanya perbaikan penanganan limbah oleh Perumda Pasar Jaya pada pelaksanaan revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut Haji Rasyidi, pengelolaan limbah yang efektif perlu diwujudkan agar kebersihan dan kenyamanan pengunjung hingga warga sekitar pasar terjamin.
Berita Terkait : BAZNAS RI Pastikan Pelindungan Keamanan Data Pribadi dalam Pengelolaan Zakat
“Saya sudah sampaikan tidak boleh ada kebocoran (limbah), harus bersih dan tidak boleh basah dan sebagainya. Jadi harus kering,” ujarnya kepada wartawan di DPRD DKI Jakarta, Senin (13/2/2023).
Selain itu lanjut politisi PDI Perjuangan (PDIP) dapil Jakarta Timur ini menyarankan agar kondisi oasar bersih bersih dan tidak becek. "Sehingga pengunjung merasa nyaman saat berbelanja di pasar," bebernya.
Berita Terkait : Tingkatkan Pelayanan, Pasar Jaya Gandeng Mister Loo Sediakan Toilet Premium Berbasis Teknologi
Tak ketinggalan, loyalis Megawati Soekarnoputri ini mengharapkan agar Perumda Pasar Jaya memperhatikan tenaga kerja waktu tertentu (TKWT). "Banyak tenaga kerja yang sudah 5 tahun belum diangkat, Saat ini yang akan diangkat menjadi tenaga kerja waktu tertentu (TKWT) menjadi tenaga kerja waktu tidak tertentu (TWKTT)," ungkapnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi Pasar Induk Kramat Jati demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan tak hanya bagi penjual, tetapi bagi pelanggan agar lebih mencintai berbelanja di pasar tradisional.
Berita Terkait : Polisi Ingatkan Pelajar SMPN 4 Kalijati Bahaya Kenakalan Remaja
Revitalisasi Pasar Kramat Jati ini merupakan tindak lanjut arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta agar setiap pasar tradisional bisa tampil lebih cantik dan bersih.
Revitalisasi Pasar Kramat Jati melibatkan pihak swasta, yakni PT RKM melalui skema bisnis atau business to business (B2B). Ada 2.188 tempat usaha (TU) yang direvitalisasi. Selama revitalisasi, pedagang ditempatkan pada lokasi sementara di sekitar pasar. Rencananya, revitalisasi Pasar Kramat Jati ini akan selesai sekitar 18 bulan. (dri)