LampuHijau.co.id - Akhir-akhir ini penyidik Tipideksus Mabes Polri kerap memanggil para artis dan menyita uang yang mereka terima dari hasil manggung. Sebut saja dari Rosa, Ivan Gunawan, Yosi Project Pop, Rizky Billar, Nowela, Yuni Shara, Sammy Simorangkir dan juga Choky Sitohang akan diperiksa terkait menerima uang dari acara robot trading.
Ketua LQ Indonesia Advokat Alvin Lim selaku kuasa hukum 242 orang korban DNA Pro menilai langkah menarget artis sebagai langkah salah kaprah. Menurutnya dalam penegakan hukum, aparat tidak boleh memakai kaca mata kuda, harus menilai dengan hati nurani dan azas keadilan.
Apalagi dalam pidana itu, yang bisa dijerat adalah yang memiliki itikat buruk. Kelalaian atau "Culpa" bukan lah pidana. Jadi menurut Alvin langkah Mabes Polri terutama Dittipideksus yang fokus mencecar dan memanggil para artis, sebagai langkah yang salah. Artis Rosa, Yosi Project sedangkan DNA Pro ini diduga merugikan belasan triliun.
Berita Terkait : Korban Dugaan Investasi Bodong Lapor Polisi, Kerugian Diklaim Capai Rp7 Miliar
Seharusnya lanjut Alvin penyidik fokus mencari, menangkap gembong atau otak di balik penipuan robot trading, yang ditahan saat ini diketahui hanyalah boneka. Mereka dari sejarahnya adalah pemain MLM, marketing, sedangkan penyandang dana, beckingan dan otak intelektual yang bisa menyiapkan infrastruktur untuk menipu masih bebas dan uang belasan triliun belum berhasil di lacak Mabes Polri.
"Jangan ada pengalihan isu dan pencitraan Polri seolah-olah bekerja keras dengan memeriksa artis sehingga media meliput para artis. Padahal masa penahanan hanya 4 bulan hingga P21. Ketika perkara sudah limpah ke Kejaksaan, maka penyidikan Polri akan berhenti dan nilai sitaan hanya dalam puluhan miliar dari total kerugian belasan triliun. Polri harusnya tangkap gembongnya, telusuri aset dan sita," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/4/2022).
Lebih lanjut Alvin mengatakan, para artis menjual jasa manggung dan keahlian mereka. Bukan niat mereka menipu para korban.Jika mau adil dan semua penerima aliran dana kejahatan di hukum.
Berita Terkait : Kapolri Baru Didesak Tuntaskan Kasus Investasi Bodong Kresna Life-Indosurya
"Saya yakin penjara akan penuh, nggak usah jauh-jauh, upline yang menerima komisi dari penjualan downline berapa puluh ribu orang, para pelaku kejahatan yang sudah ditahan, pernah makan di resto, nginep di hotel dan belanja di toko, pakai uang hasil kejahatan, lalu mau ditangkap dan ditahan semua pemilik restoran, hotel dan toko-toko,?" bebernya penuh tanya.
Kenapa arah penyidikan Polri jadi makin hari makin kurang benar? Sebelumnya korban begal dijadikan tersangka. Sekarang ada indikasi artis-artis jadi sasaran penyidikan. Nanti lama-lama orang takut menawarkan jasa dan jualan barang kalau gitu dan ekonomi mandek.
"Polri tidak kekurangan orang pinter tapi Polri krisis anggota yang punya hati nurani dan menegakkan keadilan," ungkapnya. Alvin mengaku masyarakat banyak menghubungi Hotline LQ di 0817-489-0999 dan meminta bantuan hukum akibat oknum Polri terutama kasus Investasi bodong dan Mafia Tanah.
Berita Terkait : Kapolri Minta Seluruh Anggota Polri agar Lebih Tegas Menegakkan Prokes
"Presiden Jokowi sudah tiga kali meminta Kapolri menindak mafia tanah, tapi sampai saat ini masih subur mafia tanah berkeliaran. Kapolri harus tegas dan tindak para oknum," pungkasnya. (DRI)