LampuHijau.co.id - Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurrahman, bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadhil Imran mendatangi Markas Polres Metro Depok pada hari Sabtu (5/12/2020) memberikan alat pelindung diri berupa 10 ribu masker dan 5000 alat rapid test.
Dalam kesempatan itu, Dudung menyampaikan arahannya terkait pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di masa pandemi.
“Ya arahannya hari ini kan kegiatannya pengecekan kesiapan pilkada di Kota Depok, ya saya cek pada kesiapan terutama pada aparat baik Polisi dan TNI dalam rangka pengamanan,” kata Dudung.
Baca juga : Demi Jakarta Sehat dan Aman, Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Hunter Covid-19
Kemudian pada petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pihaknya juga melakukan pengecekan terkait kesiapan dari segi logistik dan sebagainya.
“Ternyata sudah siap. Penekanan-penekanan kepada aparat agar di dalam pelaksanaan penyelenggaraan pencoblosan itu betul-betul mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Dudung juga memberi instruksi pada jajarannya dan kepolisian bertindak tegas pada siapapun yang melanggar protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran COVID-19.
Baca juga : Putus Penyebaran Covid-19, Sebanyak 62 Wartawan Polda Metro Jaya Jalani Rapid Test
“Jangan segan-segan untuk menindak bila mana terjadi kerumunan masa yang tidak sesuai standar protokol kesehatan,” tegas Dudung.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Fadil Imran menyampaikan ini titik krusial pilkada, dan berharap Dandim dan Kapolres dapat memberikan perintah sejelas- jelasnya kepada petugas di lapangan.
"Jangan sampai ada gangguan saat pencoblosan dan perhitungan suara, jaga netralitas TNI- Polri, terutama yang benar-benar bertugas dilapangan harus solid," kata Kapolda Metro Jaya.
Baca juga : Tentang Kampung Tangguh, Pras: Dewan Sangat Setuju Rencana Kapolda Metro Jaya
Untuk diketahui, pencoblosan Pilkada Depok pada tanggal 9 Desember 2020. Mereka yang bertarung diajang bergengsi tersebut adalah pasangan calon nomor urut satu, Pradi Supriatna-Afifah Alia dan pasangan calon nomor urut dua, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. (HEN)