LampuHijau.co.id - Bakal Calon Wali Kota Depok dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Imam Budi Hartono (IBH) mengaku elektabilitasnya tinggi.
Pasalnya, berdasarkan survei secara internal dirinya tertinggi dari tiga calon lain sesama partai. "Sampai saat ini sudah ada lima orang yang mendekati untuk mendampingi saya. Yaitu: H. Acep Azhari, Farabi, Luki Hakim, orangnya SBY dan orangnya Sandi yang bisa kemungkinan Gerindra PKS bersatu kembali," ujarnya kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).
Berita Terkait : Berkah Ramadhan, Kejari Depok Berbagi Takjil Kepada Masyarakat
Dirinya mensyaratkan bagi pendampingnya untuk maju dalam pilkada mendatang. Pertama, siap memenangkan IBH dengan menambah suara dari pangsa pasar berbeda (bukan PKS-red).
Kedua, ia mensyaratkan agar pasangannya memiliki partai untuk ikut membangun bersama. Pasalnya, untuk maju dalam perhelatan pilkada peserta diharuskan mengantongi rekomendasi dari partai.
Berita Terkait : Arahan Pj Wali Kota Tangerang: Percepatan Pembangunan Hingga Penanganan Banjir
Ketiga, memiliki finansial yang cukup dalam pertarungan politik mendatang. Terlebih lagi, lanjutnya, dalam menggerakkan mesin partai agar bergerak lebih cepat.
"Secara pribadi sudah siap finansial dan lainnya. Kalau ditanya siapa ya seperti Farabi yang juga Ketua Partai Golkar. Tapi, namanya politik itu dinamis semua keputusan di DPP," ucap Imam yang juga mejabat Ketua Komisi IV DPRD Propinsi Jawa Barat.
Berita Terkait : Kunjungi Sekretariat PWI, Ketua DPRD Kota Depok: Harap Silahturahmi Dapat Terus Terjalin
Ia menegaskan bahwa dirinya merupakan kader tulen PKS. Menurutnya, Rama Pratama bukanlah kader PKS makanya masuknya dari jalur partai lainnya. Hal serupa dengan posisi Mohammad Idris dan Hardiono bukan kader PKS.
"Untuk itu sebagai kader PKS saya selalu siap ditempatkan di manapun, bahkan kalau kalah ya tetap Ketua Komisi IV DPRD Jabar. Karena semua masih ada kemungkinan dan keputusan di DPP," tandasnya. (HEN)