LampuHijau.co.id - Polresta Cirebon memastikan tidak ada aksi pemalakan terhadap konten kreator TikTok Saiful di Pintu Keluar GT Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin, 05 Agustus 2024, sekira jam 20.30 wib. Hanya kesalahpahaman saja.
Hal ini sebagai klarifikasi viralnya video yang seolah-olah terjadi premanisme di jalan Raya Cirebon - Plumbon tepatnya di depan pagar pintu keluar GT Plumbon, Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H mengatakan Polsek Depok Polresta Cirebon merespons cepat mengenai laporan dari masyarakat tentang video viral diduga telah terjadi aksi premanisme.
Atas informasi tersebut selanjutnya anggota Polsek Depok Polresta Cirebon yang dipimpin Aiptu Sunandi selaku KA SPKT II, Aiptu Hendra S anggota piket Intel, Aipda Topik Piket Patroli, Bripka Andi Purwanto piket patroli, Bripka Ruswanda piket reskrim dan anggota Buser Polresta Cirebon melaksanakan penyelidikan tentang identitas laki-laki diduga melakukan aksi premanisme.
Dari informasi tersebut, polisi mengetahui identitas laki-laki itu adalah Asep (39), warga Desa Gombang Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, dan kemudian pihak kepolisian langsung mendatangi ke kediaman atau rumahnya.
Berita Terkait : Polres Subang Tangkap Delapan Tersangka Curanmor, Salah Satunya Ditembak
Asep selanjutnya dibawah ke kantor Polsek Depok Polresta Cirebon untuk dimintai keterangan sehubungan dengan video viral tersebut dan kemudian setelah dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan bahwa peristiwa tersebut tidak benar.
"Malam itu, menurut keterangan Asep, Asep dan teman-temannya tersebut tidak melakukan aksi premanisme yang melakukan pemalakan seperti yang diberitakan di media sosial," ucapnya.
Peristiwa yang sebenarnya adalah ketika yang bersangkutan dengan rekan-rekannya sedang ngopi bareng di poskamling yang kebetulan berada di pinggir jalan Raya Cirebon - Plumbon tepatnya di depan pintu keluar GT Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Saat itu terlihat ada rombongan yang berjalan kaki yang di kawal pesepeda motor kurang lebih sebanyak sepuluh unit sepeda motor yang berboncengan dan ada juga satu Unit mobil jenis Toyota Avanza warna silver.
Adanya rombongan tersebut yang dilakukan oleh Asep dan kawan-kawan (dkk) saat itu mendekati dengan tujuan untuk menanyakan ada kegiatan apa karena mendatangkan massa yang dapat menimbulkan bahaya kejahatan kenakalan geng motor dan juga dapat membahayakan orang lain yang melintas di jalan raya tersebut.
Berita Terkait : Cegah Anak Berperilaku Negatif, Polresta Cirebon Gelar Lomba Tari Tingkat Pelajar
Pada video tersebut dari pihak konten kreator terucap kata-kata angka 250 tersebut bukan dimaksud permintaan Asep dkk untuk melakukan pemalakan, melainkan ucapan 250 gaes tersebut yang diucapkan oleh konten kreator live tiktok.
Maksud dan tujuan Asep dkk menegur kepada konten kreator tersebut agar ketika melakukan kegiatan yang mendatangkan massa apalagi aktivitasnya di jalan raya agar memiliki ijin terlebih dahulu kepada pihak kepolisian supaya dilakukan pengawalan agar tidak terjadi kecelakaan.
"Karena rombongan tersebut sambil mengendarai sepeda motor tersebut sambil mengoperasikan hand phone dan kemudian video tersebut di unggah oleh pihak pemilik akun konten kreator @lufias_saiko tersebut bahwa terjadi pemalakan aksi premanisme di wilayah Kabupaten Cirebon," ucapnya.
Akibatnya video viral dan memberikan kesan kepada khalayak ramai bahwa terjadi peristiwa premanisme melainkan peristiwa tersebut merupakan kesalahpahaman, dan yang Asep juga telah membuat vidio klarifikasi atas kejadian tersebut.
"Asep telah menghubungi Saiful untuk mengklarifikasi secara langsung melalui media sosial, Asep dalam kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf atas apa yang telah terjadi sehingga menyebabkan kesalahpahaman yang berakibat terciptanya gangguan Kamtibmas," ujarnya.
Berita Terkait : Kapolresta Cirebon Beri Penyuluhan kepada Siswa SMK Muhammadiyah
Saiful pun menyampaikan bahwa pada malam kejadian tidak ada peristiwa pemalakan dan kemudian Saiful juga telah membuat vidio klarifikasi mengenai kejadian tersebut bahwa sudah tidak ada permasalahan karena peristiwa tersebut merupakan kesalahpahaman.
"Jadi dalam video yang viral seolah-olah terjadi pemalakan, sebenarnya hanya kesalahpahaman saja. Kami mengimbau agar masyarakat bijak bermedia sosial sehingga tidak menimbulkan gangguan kamtibmas," pungkasnya. (MGN)