LampuHijau.co.id - Masyarakat diajak berperan aktif melapor kepada puskesmas bilamana mengetahui adanya anak stunting atau kurang gizi agar anak tersebut secepatnya diobati sehingga tumbuh kembangnya bisa sesuai standar.
Ajakan tersebut disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Linda Megawati saat sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Kabupaten Subang, pada Minggu, 12 November 2023.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat IX tersebut prihatin karena masih banyak anak stunting di Kabupaten Subang, sehingga perlu peran serta semua pihak dalam mengentaskan stunting.
Berita Terkait : Herman Khaeron, Anggota DPR RI dari Demokrat Penyayang Masyarakat dan Jurnalis
Anak stunting, tambahnya, akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Untuk itu, perlu adanya pencegahan terhadap stunting.
"Ibu dan bapak bila mengetahui adanya anak stunting tolong segera dilaporkan kepada puskesmas agar cepat diobati. Kalau tidak diobati, maka pertumbuhan anak tidak akan maksimal," ucapnya.
Menurutnya, anak stunting dibawah usia 2 tahun masih bisa diobati atau diperbaiki tumbuh kembangnya. Anak tersebut diberi pola makan dengan gizi seimbang dan dilakukan pemeriksaan secara rutin.
Berita Terkait : Jubir Prabowo Ajak Masyarakat Allout Menangkan JIMAT-AKU di Pilkada Subang
"Mari kita sama-sama mencegah stunting agar ke depannya generasi penerus bangsa tumbuh kembang dengan baik, sehingga siap untuk memajukan Indonesia," ucap politikus Partai Demokrat (PD), tersebut.
Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang, Nunung Suryani mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang bersama stakeholder berupaya terus menekan kasus stunting.
Makanya, dibuat program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Dari program lintas sektor itu sudah membuahkan hasil. Prevalensi stunting sebanyak 15,7 persen pada 2022. Angka ini ada penurunan 2,4 persen dari sebelumnya 18,1 persen pada 2021.
Berita Terkait : Tak Hanya Pegawai, Klinik MEDISKA KAI Melayani Masyarakat Umum dan BPJS
Untuk tahun 2024, lanjutnya, sesuai dengan target Presiden RI Jokowi prevalensi stunting pada angka 14 persen. "Mudah - mudahan bisa 14 persen, bahkan kurang dari angka tersebut," ucap Nunung. (MGN)