LampuHijau.co.id - Petugas Tim Pengawas Orang Asing (Timpora) menjaring 16 warga negara asing (WNA) dari berbagai negara di empat lokasi berbeda di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, Kamis (11/7/2019).
Kepala Kantor Imigrasi Tangerang Herman Lukman menegaskan, pengawasan terhadap orang asing di Tangerang ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk meningkatkan tertib keimigrasian. “Saat ini kantor Imigrasi telah melakukan debirokratisasi, dalam memberikan kemudahan pelayanan keimigrasian berupa visa, izin tinggal, pengawasan dan sebagainya. Maka dengan operasi ini kita ingin WNA tertib,” katanya.
Dalam operasi yang dilakukan sejak pagi hingga matahari terbenam ada 16 WNA yang berasal dari Senegal, Nigeria dan Maldives. “Mereka kami amankan dari permukiman di apartemen di BSD 4 WNA, dan kawasan kos-kosan Allogio, Sumarecon Serpong 7 WNA, dan 5 WNA di Kabupaten Tangerang,” paparnya.
Baca juga : Bantuan Air Bersih ACT Basuh Kekeringan di Kabupaten Semarang
Meski begitu, pihaknya mengaku belum melakukan pemeriksaan atas pelanggaran dari 16 WNA yang diamankan itu. “Ini kita bawa dulu, akan diperiksa di kantor. Namun pada umumnya adalah overstay. Tadi sempat ada yang berusaha kabur hingga lari ke loteng, tapi 7 orang yang dari kos-kosan di Allogio bisa kami amankan. Ada yang kita dobrak juga kamarnya,” jelas dia.
Selanjutnya, apabila dalam pemeriksaan ditemukan sejumlah pelanggaran keimigrasian, para WNA tersebut akan dideportasi. “Kalau dia ada paspor namun ada pelanggaran keimigrasian, maka akan kita deportasi secara bertahap. Tapi, kalau tidak akan kita hubungi melalui Kedutaan negara mereka, untuk dipulangkan,” tegasnya.
Menurutnya, di Kota Tangerang, Timpora juga berhasil mengamankan 31 WNA, 10 di antaranya tanpa dokumen lengkap keimigrasian. “Sisanya dari 31 itu kita pulangkan secara bertahap,” tandas dia.
Baca juga : Mantan Kapolda Metro Jaya Jadi Tersangka Dugaan Makar
Sementara, penghuni kos-kosan Allogio yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku ada banyak WNA yang tinggal di kawasan kos-kosan tersebut. “Kalau WNA sepertinya asal Nigeria itu banyak, harusnya lebih dari 7 orang,” tandas dia.
Sementara pihak keamanan Cluster Allogio Sumarecon Serpong, mengakui banyaknya WNA yang bermukim di tempat itu. “Banyak, rata rata dari Nigeria. Tadi tidak ada koordinasi ke kami, kalau ada koordinasi harusnya lebih dari itu (7 WNA). Bilangnya sih laporan warga,” ucapnya.
Petugas keamanan perumahan yang dijadikan kos-kosan ini mengaku, para WNA yang mengekos di kawasan itu, menempati kamar kos di kawasan tersebut, melalui aplikasi online. “Mereka mesan online, jadi kita enggak tahu mereka siapa, dari mana,” ucapnya.
Baca juga : Berdayakan Nelayan, BAZNAS Gandeng Bukalapak Latih UKM dan Tebar ZMart
Selain mengamankan 16 WNA ilegal tersebut, petugas juga menyita 4 dokumen paspor dan belasan laptop yang diduga digunakan para WNA untuk kejahatan dunia maya. (WAH)