LampuHijau.co.id - Pembangun BTS untuk akses internet oleh Kominfo memberikan banyak dampak positif, baik untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan aktivitas dunia pendidikan di daerah daerah, yang sebelum ada covid 19 sangat sulit untuk mengakses internet.
"Hal ini terbukti dengan laporan hasil audit dari BPKP dibanyak daerah-daerah-daerah," kata Robiawan, Koordinator Masyarakat Pemantau Transparansi Daerah (MPTD), dalam keterangannya pada Jumat (21/10/2022).
Robiawan mengatakan, seperti perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara melakukan review pembangunan BTS ke beberapa titik di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul). Dari total 44 lokasi BTS, tim telah mengunjungi beberapa lokasi BTS yang sudah beroperasi, antara lain di Desa Waitamua, Desa Pastina, Desa Soamole, dan Desa Waiman.
"Tim juga mengunjungi BTS yang sedang dalam tahap pembangunan di Desa Manaf. Sementara review penyediaan akses dan kapasitas jaringan internet dilakukan dengan mengunjungi tujuh titik layanan, seperti kantor desa, puskesmas, dan sekolah publik yang tersebar dalam tiga kecamatan di Kota Tidore Kepulauan (Tikep)," ucap Robiawan.
Baca juga : Fraksi PKB-PSI : Pemkot Depok Belum Serius Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Covid -19
Robiawan menjelaskan, dari pengamatan tim, BTS yang telah beroperasi telah mampu melayani akses internet pada jaringan 4G VoLTE, bandwith yang disediakan masih relatif kecil, namun pengguna sudah dapat melakukan panggilan video.
Dia menyampaikan, saat tim melakukan pengumpulan data melalui wawancara kepada pengguna layanan internet kepada masyarakat sekitar, mereka sangat bersyukur dengan adanya layanan internet, sehingga dapat membantu anak sekolah untuk mencari referensi pelajaran melalui internet, dapat saling terhubung dengan keluarga yang jauh melalui layanan video call maupun sosial media. Bahkan ada masyarakat yang telah menggunakan layanan internet untuk menjual hasil usahanya yang berupa paving block melalui media sosial.
"Kalaupun masih banyak keluhan. Di tingkat yang kecil enggak bisa online, hanya masalah teknis dan faktor cuaca dan keadaan topographi daerah tersebut," bebernya.
Namun dari pemantauan Masyarakat Pemantau Transparansi Daerah (MPTD), sejauh ini BTS yang dibangun oleh Kominfo sudah sangat akuntabel, dan mayoritas daerah sudah banyak yang bisa online alias mengunakan akses internet. Sementara dari pemantauan MPTD, banyak juga pembanguna BTS oleh Kominfo mengalami kendala akibat situasi keamanan yang tidak kondusif, seperti di daerah Papua, akibat pembangunan tidak tepat waktu.
Baca juga : HUT ke-67, Satlantas Polres Subang Diharapkan Beri Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat
Tak hanya itu, dari laporan di daerah, MPTD juga mendapatkan laporan bahwa Mayoritas desa desa yang terpasang BTS dari program Kominfo, merasakan puas dan senang. Karena mereka bisa mengakses internet dan melakukan pemasaran produk produk desa melalui platform media sosial.
Sementara Pengamat Ekonomi Universitas Putra Indonesia Yayasan Perguruan Tinggi Komputer (UPI YPTK) Padang, Yohan Fitriadi mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika, terkait pembangunan Base Transceivee Station (BTS). Yohan menilai bahwa pembangunan BTS sangat berdampak positif bagi ekonomi di Indonesia khususnya masyarakat.
'Saya mendukung pemerintah (Kominfo) untuk pembangunan BTS. Karena itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat, karena membantu ekonomi dan untuk dunia pendidikan, serta komunikasi masyarakat," kata Yohan kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).
Yohan menjelaskan bahwa masyarakat di desa-desa terbantu adanya BTS tersebut karena memperlancar komunikasi melalui akses internet dan ekonomi masyarakat desa yang menjalani usahanya. "Adanya BTS, membantu komunikasi melalui akses internet dan ekonomi masyarakat di perdesaan dalam menjalani usahanya," ucapnya.
Bahkan, program BTS memberikan kemudahan bagi dunia pendidikan dalam mencari informasi tentang kebutuhan pendidikan. "Misalnya siswa sekolah yang berada di pedesaan dapat mendapat akses internet, dan dapat mencari informasi tentang dunia yang menyangkut pendidikan," bebernya.
Dia juga menambahkan, harus ada aparat keamanan untuk menjaga BTS, dan masyarakat harus ikut menjaga BTS yang berada di wilayah rawan pencurian atau kejahatan. "Harus ada yang menjaga seperti aparat kepolisian, dan masyarakat harus ikut menjaga BTS yang berada di wilayah rawan pencurian dan kejahatan, agar tidak dicuri," ungkapnya. (Yud)