LampuHijau.co.id - Di tengah pandemi Covid-19 yang hampir memasuki ulang tahunnya yang pertama, masyarakat Indonesia kini mulai dihadapkan dengan persoalan ekonomi, seperti melambungnya sejumlah harga bahan pokok di tanah air seperti tahu dan tempe
Pengamat kebijakan ekonomi politik dari Universitas Negeri Jember Dr Puji Wahono mengatakan, meski berbagai kebijakan stimulus dilakukan pemerintah guna menanggulangi dampak dari Covid-19, namun sayangnya kurang tepat sasaran. Seperti dana penanggulangan dampak Covid-19 yang baru-baru ini dikorupsi dan menjerat mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara yang juga politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
“Padahal, kementerian sosial sebagai salah satu lembaga terdepan dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Akan tetapi faktanya justru sebaliknya menyalahgunakan anggaran yang semestinya sampai pada rakyat wong cilik,” kata Puji kepada wartawan di Jakarta, (4/1/2021).
Berita Terkait : Sikapi Masalah Pertanahan, Pemerintah Diminta Serius Membenahi
Puji menyayangkan, kondisi itu justru berbanding terbalik dengan sejumlah negara di dunia, seperti Jerman, India dan Vietnam sudah mulai menata perekonomiannya pascapendemi Covid-19 yang sempat memporakporandakan perekonomian negara itu.
Akan tetapi Pemerintah Indonesia saat ini justru mengambil kebijakan yang dinilai tidak terkait dalam penyelesaian masalah ekonomi bangsa yang sudah memasuki masa resesi.
“Misalnya, persoalan pembubaran salah satu ormas Islam dan memenjarakan tokohnya. Selain itu menagkap pihak-pihak yang dinilai kritis terhadap penguasa. Padahal pemerintah tidak perlu terjebak dalam persoalan yang dinilai memiliki resistensi terhadap kondisi yang memicu stabilitas eknomi bangsa,” katanya.
Berita Terkait : Harga Kelapa Anjlok, Harga Bahan Pokok Naik, Petani Tanjab Barat Menjerit
Puji menegaskan, seharusnya pemerintah lebih fokus dalam menata perekonomian yang dampaknya sudah sangat dirasakan masyarakat. Seperti melambungnya sejumlah harga bahan pokok, di antaranya kenaikan harga kedelai, sebagai bahan baku pembuatan tahu tempe yang merupakan mekanan favorit masyarakat Indonesia.
Oleh karenanya, Puji menyarankan agar pemerintah merangkul semua komponen bangsa dalam membangkitkan perekonomian nasional. Selain itu, sebagai kepala negara, Presiden Joko Wdodo (Jokowi) diharapkan agar menggerakkan kementerian dan lembaganya agar lebih fokus dan bekerja maksimal.
“Jangan sampai Presiden Jokowi mau dikendalikan oleh orang-orang di luar pemerintahan yang hanya menuruti syahwat politik dan kelompoknya, sehingga akan berakibat pada terganggunya stabilitas ekonomi pada pemerintahan Jokowi yang selama ini telah terbangun dengan baik,” terangnya.